Warung Gratis Perharsia (WGP)

Berawal dari unggahan dalam grup WhatsApp (WA) Perharsia Pusat tentang foto kegiatan sebuah warung di Yogyakarta yang membuka jualannya, yang diberikan secara gratis kepada masyarakat sekitar yang tidak mampu (Dhuafa). Foto itu memberikan inspirasi pengurus Perharsia untuk mencoba melakukan kegiatan serupa yang dibuka di RSI Aisyiyah Malang pada hari Jum’at tanggal 20 Maret 2015 dengan menyediakan makanan dan minuman sebanyak 100 paket.

Selanjutnya, kegiatan ini dikemas dengan memasang spanduk yang beruliskan “Warung Gratis Warunge Wong Cilik” dengan melibatkan jamaah Perharsia yang dianggap dapat mengakomodasi jamaah di angkatannya. Makanannya disediakan dengan membeli dari warung yang berada di sekitar tempat Warung gratis dibuka.

Warung Gratis PERHARSIA (WGP) di depan Kantor KBIHU RSI Aisyiyah

Tempat-tempat yang dipilih adalah tempat yang menjadi pusat keramaian orang berkumpul, diantaranya adalah pasar, terminal, jalan-jalan umum yang menjadi tempat lalu-lalangnya orang. Konsekuensinya adalah warung harus dibuka berpindah di beberapa tempat, dari satu tempat ke tempat lainnya di Malang Raya.

Pada mulanya dana yang digunakan berasal dari pribadi-pribadi pengurus, tapi selanjutnya diperoleh dengan melibatkan jamaah Perharsia.

Ketika kegiatan ini diunggah di youtube, banyak komentar dari beberapa jamaah Perharsia sendiri dan masyarakat yang memberikan penilaian positif terhadap kegiatan ini, namun tidak sedikit yang memberikan masukan kepada Perharsia., diantaranya adalah dibukanya warung ini tidak tepat sasaran, karena yang ikut makan tidak semuanya kaum dhuafa padahal dalam spanduk ditulisi warunge wong cilik.

Dalam pelaksanaannya, awalnya kita memang membatasi yang ikut makan dipilih secara selektif, lama kelamaan kesulitan menolak orang yang yang sudah datang. Karena warung ini bertujuan untuk menyenangkan, menggembirakan dan membahagiakan orang lain sebagai wujud dari pelestarian kemabruran haji maka siapapun boleh ikut menikmati hidangan yang disajikan di warung ini.

Warung yang pada awalnya dibuka pada hari Jum’at dialihkan menjadi hari Ahad karena mobilitas kegiatan jamaah Perharsia demikian tinggi dan padat serta waktu yang memungkinkan untuk disisihkan jamaah adalah pada hari Ahad.

Dari pengalaman itu maka diputuskan bahwa kita membuka diri untuk memberikan kesempatan memperoleh makanan di warung gratis itu untuk semua orang yang sudah datang, walaupun demikian prioritas utama adalah untuk masyarakat kecil (dhuafa’), dan spandukpun diubah dengan tulisan Warung Gratis Peduli Sesama.

Usulan nama juga bermunculan, diantaranya ada yang mengusulkan namanya warung gratis dengan singkatan Wartis. Untuk memudahkan ingatan jamaah perharsia dan menunjukkan identitas jamaah perharis maka diputuskan namanya adalah Warung Gratis Perharsia yang disingkat dengan WGP.

Alhamdulillah WGP telah mampu bertahan sampai sekarang dengan berbagai permasalahan yang terjadi.

WGP dapat menjadi tempat dan waktu berkumpulnya personil jamaah Perharsia, bukan hanya pengurusnya yang berkumpul tetapi jamaah yang selama ini tidak pernah aktif justru menunjukkan keaktifannya dalam wadah WGP.

Dalam beberapa kesempatan selama WGP membuka warung, muncul gagasan-gagasan baru yang berorientasi pada kegiatan sosial, misalnya Pengobatan, Khitanan, Peduli Bencana, Mobil Sosial dan lain-lain.

Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan WGP ini, karenanya kita berharap WGP tidak boleh terputus. Insya Allah WGP akan berlangsung terus seiring dengan keberadaan Perharsia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top